Jakarta, IDN Times- Kala itu jarum jam menunjukkan pukul 12.38 WIB. Seorang pengusaha tempe bertelanjang dada tengah tidur di atas dua karung besar berisi kedelai. Tidurnya tampak pulas. "Dari tadi dia keliling mas, diwawancarain sama pemerintah , sama wartawan tentang usaha tempe juga. Capek kali dia mas haha," ujar rekannya sembari mengolah kedelai.
Tidak lama setelah itu, sekitar pukul 12. 45 WIB, pria tersebut bangun. Dia adalah Mukromin, pemilik usaha tempe yang telah berdiri sejak era 1970. "Sini aja kalau mau wawancara," katanya seraya bangun dari tidurnya.
Dalam keadaan duduk dan penuh kesadaran, ia mengaku resah terhadap pemberitaan yang mengatakan bahwa limbah tempe adalah penyebab Kali Sentiong alias Kali Item menjadi keruh dan menimbulkan bau tidak sedap. "Gak bisa disalahkan tukang tempe juga, orang sejak pabrik ini ada tahun 1970an udah kotor itu kalinya. Karena di Kali Item itu limbahnya dari mana-mana," jelasnya kepada IDN Times di Kelurahan Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (30/1).
Lantas, bagaimana Mukromin membantah setiap tuduhan yang menyerang pengusaha tempe? Yuk simak ulasannya.