Ilustrasi dapur umum.(IDN Times/Galih Persiana)
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Harry Hikmat yang turut dalam kunjungan Menteri Sosial di Bandung, dengan didampingi Karo Humas Sonny W Manalu menambahkan, pada awal penanganan bencana tim mengalami beberapa tantangan di lapangan, di antaranya terputusnya akses transportasi Trans Flores yang menghubungkan Labuanbajo ibu kota Kabupaten Manggarai Barat. Hal ini menyebabkan tim logistik harus berjibaku di medan yang berat agar logistik bantuan bisa segera sampai ke masyarakat.
Dirjen menjelaskan status tanggap darurat ditetapkan mulai tanggal 8-22 Maret 2019 berdasarkan keputusan Bupati Manggarai Barat No.61/kep/HK/2019 tentang penetapan status keadaan darurat bencana banjir, longsor, dan naiknya permukaan air laut Kabupaten Manggarai Barat.
Dalam masa tanggap darurat ini, lanjutnya, tim telah melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan (stakeholder) kebencanaan, mendorong berdirinya dapur umum dan posko pengungsian, melakukan asesmen korban bencana, dan memberikan LDP.
"Setiap hari dapur umum memasak nasi sebanyak 750 porsi untuk pengungsi yang berada di pos pengungsian Aula Kabupaten Manggarai Barat dan pekerja yang berada di lapangan seperti tim PLN yang memperbaiki jaringan listrik, tim PUPR yang membuka akses jalan, dan TIM BPBD," terang Dirjen.