Jakarta, IDN Times - Mabes TNI mengklarifikasi soal mortir yang jatuh di markas UNIFIL (Pasukan Sementara PBB di Lebanon) di bagian selatan Lebanon. Peristiwa itu terjadi pada 15 Oktober 2023 lalu.
Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Julius Widjojono menyebutkan, benda yang jatuh di permukaan tanah dekat markas UNIFIL bukan mortir, tapi roket flare.
"Roket flare yang ditembakan untuk memberikan penerangan cahaya yang dilakukan dalam rangka meminimalkan kemungkinan adanya infiltrasi. Tiap malam di perbatasan, flare sering ditembakan ke atas," ujar Julius dalam keterangan tertulis, Jumat (27/10/2023).
Setelah cahaya flare habis, kata Julius, benda tersebut kemudian jatuh ke permukaan tanah. Benda itu, lanjutnya, sudah tidak lagi memiliki daya ledakan.
"Namun karena terbuat dari besi, maka menimbulkan kerusakan terhadap benda atau permukaan yang terkena jatuhnya flare tersebut," tutur dia lagi.
Sementara, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, mengakui terjadi peningkatan intensitas saling serang antara Israel dan Hizbullah di sepanjang Lebanon dan Israel. Namun, ia memastikan tidak ada satu pun serangan dari kedua belah pihak yang diarahkan langsung ke Markas Kontingen Indonesia.