Polri dan TNI lakukan olah TKP di Intan Jaya Papua (ANTARA/Humas Polda Papua)
Purnawirawan polisi berpangkat bintang dia itu menambahkan, seluruh anggota TGPF yang bertugas di Intan Jaya juga diharuskan menggunakan rompi dan helm anti peluru. Tujuannya untuk memastikan agar semua anggota tim selamat dari serangan yang bisa mengancam jiwa mereka.
“Kita tidak pernah tahu kapan dan dari mana serangan akan datang, dan itu sudah menjadi SOP di daerah konflik seperti ini,” ujar Benny.
Selama berada di Sugapa, Intan Jaya, anggota TGPF dijaga secara ketat untuk menghindari berbagai kemungkinan yang bisa mengancam keselamatan jiwa mereka. Setelah peristiwa penembakan terhadap Bambang Purwoko dan dua anggota TNI yang mendampingi mereka hari Jumat kemarin, pengawalan terhadap anggota tim juga semakin diperketat.
Sebelumnya, Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi Gede Nyoman Suriastawa memberikan informasi bahwa ada anggota TGPF Intan Jaya atas nama Bambang Purwoko tertembak oleh orang tak dikenal.
“Bambang Purwoko luka tembak di pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri, kondisi sadar,” kata Suriatawa saat dikonfirmasi, Jumat (9/10/2020).
Selain Bambang Purwoko, satu personel TNI juga mengalami luka tembak saat mengawal investigasi TGPF Intan Jaya.
“Sertu Faisal Akbar (Satgas Apter Hitadipa), luka tembak di pinggang, kondisi sadar,” ujarnya.