Jakarta, IDN Times - Suara Neneng, salah satu warga yang menghuni Kampung Bayam, terdengar menahan tangis pada 26 September 2024 lalu di Pademangan, Jakarta Utara. Hari itu di hadapan calon gubernur Pramono Anung, ia menaruh harapan agar segera bisa menghuni rumah susun di Kampung Bayam.
"Jikalau bapak diamanahkan menjadi gubernur, saya ingin program-program awal di Kampung Bayam kembali. Kami ingin hidup yang layak. Petani-petani yang sudah dididik, kami ingin berjalan lagi," ujar Neneng di depan cagub nomor urut tiga itu.
Serupa dengan Neneng, nada suara Diah juga berubah ketika menyampaikan aspirasinya kepada mantan Menteri Sekretaris Kabinet itu. Diah berharap apa yang disampaikan oleh Pramono kepada warga Kampung Bayam bukan sekedar janji.
"Salam kenal, Pak. Harapan kami, mudah-mudahan nanti setelah bapak naik, janji tidak sekedar janji. Tetapi dilaksanakan. Karena kami di sini sudah sangat lelah. Jadi, kami menggantungkan harapan kepada bapak. Mudah-mudahan bisa terealisasi secepatnya," tutur Diah.
Warga Kampung Bayam dulu menghuni lahan di area sekitar Jakarta International Stadium (JIS). Tapi, mereka tergusur karena Pemprov di bawah kepemimpinan Anies Baswedan melakukan pembangunan JIS.
Anies kemudian berjanji warga yang terdampak penggusuran akan dipindahkan ke Kampung Susun Bayam yang diresmikan pada 12 Oktober 2022. Namun, sikap Pemprov Jakarta berubah setelah Anies tak lagi menjadi gubernur.
Pengelola rusun Kampung Bayam, PT Jakarta Propertindo, tidak memberikan akses bagi warga untuk menempati hunian vertikal tersebut. Total semula ada 123 keluarga yang dijanjikan bisa pindah ke sana. Namun, kini rumah petak di belakang area pertokoan di Jalan Tongkol, Pademangan.
Sementara, momen dialog Pramono dengan warga Kampung Bayam terjadi ketika kampanye Pilkada Jakarta resmi digelar. Politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu kemudian meneken kontrak politik dengan warga Kampung Bayam. Dari enam poin di dalam kontrak tersebut, Pramono hanya bersedia membocorkan satu poin.
"Poin utamanya adalah di poin tiga. Nomor tiga itu menyelesaikan persoalan bersama-sama dengan warga dan Pemerintah Daerah Jakarta," ujar Pramono.
Sebagian besar warga Kampung Bayam diketahui mendukung Anies di pilpres Februari lalu. Maka, tak heran muncul persepsi Pramono tengah berupaya membujuk pendukung Anies agar mengalihkan dukungannya untuk paslon nomor urut tiga tersebut.
Upaya membujuk pendukung Anies juga dilakukan oleh kubu Ridwan Kamil-Suswono. Sejumlah ulama dan kiai yang tergabung dalam Sahabat Jakarta pada 19 September 2024 lalu mengukuhkan dukungan bagi paslon yang dijuluki RIDO itu. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu pun mengaku bahagia karena mulai didukung oleh para pendukung Anies di Pilkada 2017 lalu.
Siapa paslon yang bakal dipilih oleh para pendukung Anies tersebut?