Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta, pada 23 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta, pada 23 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Jakarta, IDN Times - Beredar nama-nama menteri di Kabinet Indonesia Maju akan di-reshuffle Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Nama-nama tersebut juga dilengkapi dengan tanda tangan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno.

Nama-nama yang disebutkan dalam daftar yang akan di-reshuffle itu antara lain, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Hadi Tjahjanto; Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif; Sekretaris Kabinet, Pramono Anung; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar.

Kemudian Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly; Menteri Sosial, Tri Rismaharini; Menteri PANRB, Azwar Anas; Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo; Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia; Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD; serta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim.

1. Pratikno membantah

IDN Times/Indiana Malia

Saat dikonfirmasi, Pratikno membantah mengenai daftar reshuffle tersebut. Dia menegaskan, itu merupakan informasi bohong.

"Ini hoaks, ini menunjukkan banyaknya hoaks yang harus diwaspadai," kata Pratikno kepada jurnalis, Rabu (22/11/2023).

2. Tak ada rencana Jokowi reshuffle kabinet dalam waktu dekat

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menurutnya, Presiden Jokowi juga tidak memiliki rencana untuk melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.

"Tidak ada rencana," ucap dia.

3. Imbau masyarakat cek ulang ketika mendapat informasi

Koordinator Staf Khusus Presiden Jokowi, AA.GN Ari Dwipayana. (IDNTimes/Ni Ketut Sudiani)

Secara terpisah, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, mengimbau masyarakat untuk mengecek ulang ketika mendapat informasi tertentu.

"Mengingat banyaknya hoaks dan kabar bohong yang beredar belakangan ini, kami mengimbau agar publik melakukan check and re-check dan tidak mudah percaya pada informasi dan berita-berita yang tidak berasal dari sumber yang resmi dan kredibel," kata Ari.

Editorial Team