Sebanyak enam orang terduga teroris yang ditangkap di Batam, Kepulauan Riau. Diduga mereka berencana melakukan aksi teror di Batam dan Singapura. Keenamnya saat itu sedang menunggu perintah untuk melaksanakan penyerangan. Hal itu diungkapkan Kapolri Polri Jenderal Tito Karnavian.
Dilansir BBC.com, Tito menduga para terduga teroris itu berjejaring dengan Bahrun Naim, sosok yang disebut Polri memiliki pengaruh di Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Bahrun kini diduga berada di Suriah.
Pimpinan kelompok Batam ini berinisial GHD (31). Dia juga pernah berhubungan dengan Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di markas Polresta Surakarta. GHD juga adalah dalang di balik keberadaan seorang warga Tiongkok bersuku Uighur dan satu warga Malaysia. Keduanya disebut bergabung dengan MIT.
Selain GHD, terduga teroris yang ditangkap lainnya di Batam adalah TS (46), ES (35), T (21), HGY (20), dan MTS (19).
Kelimanya ditangkap di lokasi berbeda sekitar pukul 06.45 WIB sampai 07.53 WIB. Para terduga teroris itu berasal dari kelompok Katibah Gigih Rahmat. Sehari sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror juga menangkap tiga orang yang disebut memiliki hubungan dengan MIT. Ketiganya adalah IA, JA dan MA.
Polri menyebut ketiganya adalah kurir logistik kelompok teror yang pernah dipimpin Santoso alias Abu Warda. Namun, sebelum ini mereka tidak pernah masuk dalam daftar pencarian orang yang diterbitkan kepolisian.