Mendikbud Nadiem Makarim dalam Raker Bersama Komisi X DPR pada Rabu, 23 September 2020 (Youtube.com/DPR RI)
Menurut Nadiem, sebelumnya pemerintah menghitung BOS dengan satuan yang fixed berdasarkan pada jumlah murid yang ada di sekolah itu.
"Sepertinya itu adil. Tapi dalam kenyataannya di lapangan yang terjadi adalah sekolah-sekolah yang jumlah muridnya sedikit, dan banyak dari sekolah itu kebanyakan di daerah-daerah terluar dan Tertinggal, sekolah-sekolah tersebut karena mereka semuanya punya fixed cost yang tertentu untuk mengelola sekolah mereka dirugikan bisa dibilang," ujar Nadiem.
Akibatnya, menurut Nadiem, sekolah-sekolah tersebut hanya dapat memberikan kualitas kecil dari segi jumlah sarana.
Dia mengatakan, jika pemerintah tetap menerapkan pagu hanya kepada jumlah anak yang ada di sekolah, akan merugikan sekolah-sekolah di daerah yang lebih tidak mampu dan sekolah-sekolah yang punya murid lebih sedikit.
"Sekolah besar itu punya secara finansial suatu keunggulan strategis. Sedangkan dengan pengalkulasi BOS kita, kalau dihitung per anak saja mereka mendapatkan malah lebih banyak keuntungan," ujar dia.