Jakarta, IDN Times - Pagi itu sekira pukul 06.30 WIB, Junaedi (41) mengantar istrinya, Superni (36) dan puteri kecilnya, April (3) ke Stasiun Jakarta Kota. Dengan naik commuter line, Superni membawa puterinya untuk check up di sebuah rumah sakit. Junaedi lantas melanjutkan perjalanan ke tempat kerjanya.
Di rumah, mereka meninggalkan seorang anak bernama Mahesa Junaedi (12). Sebelum berpamitan, Superni memberikan uang Rp 10 ribu untuk jajan. Mereka tak pernah menyangka, hari itu menjadi hari terakhir melihat anaknya hidup. Sebab, tak ada firasat apa pun yang hinggap di kepala.