Novel Baswedan memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya, Senin (6/1) (IDN Times/Axel Jo Harianja)
Polisi sebelumnya mengungkap, dua terduga pelaku yang menyiram Novel dengan air keras adalah anggota Polri. Mereka berinisial RB dan RM. Bahkan, salah satu terduga pelaku berinisial RB menilai Novel adalah seorang pengkhianat.
Terkait hal itu, Novel menegaskan, tak mengenali keduanya. Novel juga tidak pernah berinteraksi kepada mereka, baik secara pribadi mau pun institusi.
"Tentunya proses penyelidikan sedang berjalan. Kita harus hormati itu walau pun saya berharap penyidikannya jangan sampai hanya menutup atau tidak membuka fakta bahwa penyerangan ini adalah serangan yang sistematis dan terorganisir," ungkap Novel.
Novel melanjutkan, jika memang serangan itu terorganisir, maka pelakunya bukan hanya dua orang. Bahkan, menurutnya tidak masuk akal jika penyerangan itu terjadi hanya karena persoalan pribadi.
"Tentunya ada orang orang lain. Saya tidak tahu apakah penyidik Polri bisa mengaitkan orang yang ditetapkan tersangka ini dengan orang yang mengamati saya sebelumnya," katanya.
"Keterangan yang saya sampaikan ke penyidik adalah konsumsi penyidikan yang berlangsung saat ini. Dan saya belum bisa sampaikan kepada rekan-rekan media. Tapi saya bisa meyakini dan hampir bisa memastikan tidak mungkin (motif penyerangan) terkait urusan pribadi," sambungnya.