Berkunjung ke Nasdem, Abraham Samad Tertarik Jadi Pendamping Jokowi?

Samad yang disebut-sebut sempat tertarik masuk dalam dinamika capres dan cawapres, mengatakan, apabila memang ada kesempatan didukung oleh partai politik ia mensyukurinya. Namun, jika belum ia menganggap itu bukan masalah.

"Kalau pun nama saya ada di situ (cawapres Jokowi), alhamdulilah. Kalau pun tidak ada, bagi saya tidak ada masalah," kata dia.

Samad mengaku ingin tetap berkontribusi yang kuat untuk Indonesia ke depan, dan tentunya dengan menawarkan gagasan seperti visi dan misi ke depan.

"Tapi yang jelas saya ingin memberikan kontribusi yang cukup kuat, apapun itu namanya dan dimana pun untuk perbaikan bangsa ke depan. Intinya itu," ucap dia.

Menurut Samad, intinya setiap anak bangsa memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin negeri, dan tidak harus berasal dari partai politik.

"Tidak harus orang yang berasal dari partai politik. Walau pun mekanisme rekrutmen demokrasi kita itu mengharuskan orang harus melalui saluran partai politik," ujar dia.

Abraham pun menyerahkan segala keputusan kepada Nasdem, apakah akan mengusung dirinya sebagai capres atau cawapres.

"Ini namanya komunikasi politik ya, saya jawab begitu sama Pak Surya. Pak Surya bilang 'waduh gimana lah adik saya ini mau jadi presiden atau wapres, harus jelas ini'. Saya kembali, terserah Nasdem memposisikan saya, cocok jadi presiden atau wakil presiden," kata Abraham, menceritakan pembicaraannya dengan Surya Paloh.

"'Mau jadi presiden atau cawapres ini harus jelas lah'. Saya kembali ngomong sama Pak Surya ‘terserah Nasdem memposisikan saya, cocoknya menjadi capres atau wakil presiden," Samad menambahkan.