Jakarta, IDN Times - Eks pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara, mengatakan secara blak-blakan bahwa mantan kliennya yang berusia 24 tahun itu pernah dipanggil ke rumah pribadi mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dan Putri, usai mengeksekusi Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Rupanya di sana Bharada E sempat diiming-imingi duit senilai Rp1 miliar oleh Ferdy Sambo.
"Oh, benar-benar. Itu sudah saya sampaikan secara resmi dan lengkap. Iming-iming (duit) untuk Bharada E Rp1 miliar, kemudian untuk Kuat (ART) Rp500 juta dan Ricky Rp500 juta," ungkap Deolipa ketika diwawancara khusus oleh IDN Times, Jumat (12/8/2022).
Uang itu, kata pengacara nyentrik tersebut, sebagai duit tutup mulut bagi ketiga orang tersebut. Mereka diminta tak mengungkap penyebab kematian Brigadir J yang sebenarnya.
"Ini situasi sudah mulai aman nih. Kelihatannya skenario pertama yaitu Yosua tewas akibat baku tembak sudah mulai berhasil. Kalau ini sudah mulai beres, loe jangan buka mulut. Kan bahasa kasarnya begitu. Ini gue ada duit dolar. Loe (dapat Rp1 miliar), loe (dapat) gopek (Rp500 juta) dan loe (dapat) gopek (Rp500 juta)," kata dia.
Deolipa menggarisbawahi, saat itu Bharada E ditunjukkan uang tunai dalam bentuk dolar di dalam koper. Namun, duit itu belum diterima.
"Duit itu baru dikasih bila kondisinya sudah aman dan kasus SP3. Kan sudah diskenariokan yang lengkap dari pihak kepolisian. Si ini dipegang, si ini dipegang, si itu yang gak bisa dipegang, pengacaranya," ujarnya lagi.
Deolipa mengaku memperoleh kisah itu dari Richard ketika menemuinya di Bareskrim Mabes Polri. "Itu curhatnya. Benar atau enggak (isi ceritanya) balik lagi ke Richard," tutur dia.
Lalu, apakah pengakuan dari Deolipa berpengaruh kepada pengajuan justice collaborator (JC) Bharada E ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)?