(Kotak Hitam) IDN Times/CJ
Lebih jauh Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menerangkan, black box yang ditemukan bentuknya sudah tidak utuh. Artinya bagian luar dari benda pencatat data penerbangan tersebut sudah hancur. Namun, bagian dalamnya tetap bisa bertahan dalam keadaan apapun dengan jangka waktu tertentu.
“Jadi benda ini, bagian ini kalau tercelup di air sampai kedalaman 4.000 - 5.000 (meter) mereka tetap tahan dan kalau terjadi impact yang luar biasa (kecelakaan) seperti yang terjadi saat ini, benda ini juga bisa menerima beban sampai 100 g atau lebih kemudian benda ini juga kalau terbakar di temperatur kurang lebih 800-1.000 derajat bisa bertahan sampai setengah jam,” kata Soerjanto.
Untuk diketahui, black box sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu FDR (Flight Data Recorder) atau perekam data penerbangan dan CVR (Cockpit Voice Recorder) atau perekam suara kokpit.
Sementara, yang berhasil ditemukan oleh pihak TNI AL sendiri baru berupa FDR. Secara umum keduanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan agar seluruh penyebab kecelakaan dapat dianalisa. Oleh sebab itu, pihak Basarnas dan tim gabungan harus segera menemukan CVR yang juga merupakan bagian dari black box tersebut.