Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo (nomor dua dari kanan). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Jakarta, IDN Times - Setelah megakorupsi, E-KTP kembali menjadi pemberitaan negatif. Kali ini, blanko e-KTP ditemukan dijual bebas di sebuah e-commerce. Dugaan ada sistem e-KTP jebol pun menyeruak.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo pun menegaskan, tidak ada sistem KTP elektronik yang jebol karena adanya kasus penjualan blanko e-KTP. "Tidak benar," kata dia di Gedung DPR, Kamis (6/12).

2. Penjualan blanko e-KTP itu kejahatan umum biasa

Ilustrasi e-KTP. (IDN Times/Reza Iqbal Ghifari)

Hal senada juga dikatakan Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh yang juga turun hadir di DPR untuk menjelaskan persoalan penjualan blanko e-KTP itu kepada wakil rakyat. Menurut dia, penjualan blanko itu adalah tindak pidana umum biasa. "Tidak ada sistem yang jebol," kata Zudan.

Dia lantas menceritakan kronologi bagaimana e-KTP kosongan itu bisa sampai dijual secara online. Menurutnya, ini sama saja seperti kejahatan umum, di mana seorang anak yang mengambil blanko yang dibawa oleh ayahnya. "Kebetulan, ayahnya mantan Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Tulang Bawang," kata Zudan dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR RI di Gedung DPR, seperti dikutip dari Antara.

Zudan menyampaikan bahwa blanko asli memiliki chip yang bisa dilacak, mulai dari data perusahaan penerbit, kapan diterbitkan, hingga dikirim ke Dinas Dukcapil di daerah.

3. Kasus terungkap saat blanko e-KTP dijual di Tokopedia

Editorial Team

Tonton lebih seru di