Ilustrasi cuaca (IDN Times/Arief Kharisma Putra)
Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan tanda-tanda cuaca ekstrem saat pancaroba juga sudah dirasakan di wilayah Jabodetabek. Kategori hujan lebat dalam waktu beberapa jam sudah terjadi di Bogor dan Depok.
Pada 21 September 2021 terjadi angin kencang dan hujan es di Depok. Sejumlah pohon tumbang akibat angin kencang.
Cuaca ekstrem yang terjadi disebabkan fenomena gelombang atmosfer yang teridentifikasi aktif di sekitar wilayah Indonesia antara lain, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Fenomena gelombang atmosfer merupakan Madden Jullian Oscillation (MJO) dan rossby ekuatorial yang aktif di sekitar wilayah tengah dan timur Indonesia. Kemudian gelombang kelvin yang aktif di sekitar Jawa dan Kalimantan.
"Kondisi dinamika atmosfer skala lokal yang tidak stabil dengan konvektivitas yang cukup tinggi serta didukung dengan adanya kondisi dinamika atmosfer skala regional yang cukup aktif berkontribusi pada pembentukan awan hujan, menjadi faktor pemicu potensi cuaca ekstrem tersebut," katanya.