Dwikorita sebelumnya juga mengungkapkan adanya potensi tsunami di kawasan Cilegon, Banten, saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.
"Selain itu kami juga memberikan informasi mengenai gempa dan tsunami. Seperti contohnya kami berikan informasi zona yang rawan tsunami misalnya di Cilegon, Banten," kata Dwikorita saat rapat bersama Komisi V DPR membahas kesiapan pemerintah mengantisipasi kesiapan penumpang jelang Natal dan Tahun Baru 2022, dilihat di YouTube Komisi V DPR RI Channel, Rabu (1/12/2021).
"Itu juga tepat wisata di Selat Sunda, dapat berpotensi skenario terburuk mengalami tsunami dengan ketinggian hingga 8 meter," sambung dia.
Namun Dwikorita tak merinci, apakah wilayah lain juga berpotensi tsunami atau tidak.
Dwikorita menyebutkan BMKG juga memprediksi akan ada potensi badai tropis pada akhir 2021. Potensi itu, sambungnya, setelah melihat adanya tren pembentukan badai tropis yang semakin meningkat.
"Jadi poinnya, diprediksi di Desember, Januari, bahkan mungkin sampai Maret, itu akan terjadi peningkatan pembentukan badai badai tropis, yang dikhawatirkan juga akan berpengaruh terhadap keselamatan transportasi dan masyarakat, terutama pada saat Nataru," ucapnya.
Dwikora menjelaskan badai tropis sebelumnya terjadi di Bengkulu. Dia khawatir badai tropis ini juga muncul di daerah lain.
"Dan pengaruhnya adalah gelombang tinggi, hujan lebat, angin kencang, dan pengaruh tidak langsung tidak hanya di sekitar Sumatra Selatan atau Bengkulu, tapi sampai Aceh, dan bahkan sampai Sulawesi, Gorontalo, Maluku, dan Papua," kata dia.