Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi gempa (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi gempa (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa yang mengguncang Sukabumi, Jawa Barat berada di kedalaman 3 km. Gempa terjadi pada Selasa (28/2/2023) pukul 20.11 WIB.

"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M4,0. Episenter terletak pada koordinat 7.03 LS dan 106.64 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 11 km Tenggara KAB-SUKABUMI-JABAR pada kedalaman 3 km," tulis BMKG dalam keterangan resminya.

1. Akibat aktivitas sesar Cimandiri

Ilustrasi Gempa (IDN Times/Aditya Pratama)

BMKG melaporkan, gempa yang terjadi di wilayah Sukabumi dan sekitarnya merupakan jenis gempa bumi dangkal. Gempa ini diperkirakan terjadi akibat aktivitas sesar Cimandiri.

Hal ini diungkapkan BMKG setelah memperhatiakan beberapa hal. Termasuk lokasi episenter dan juga kedalaman hiposenternya.

2. Terasa di sejumlah wilayah dengan intensitas berbeda

Ilustrasi Gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan laporan masyarakat, BMKG menyatakan gempa buki terasa di beberapa wilayah dengan skala intensitas yang berbeda.

Wilayah Kota Sukabumi dan Palabuhan Ratu merasakan guncangan dengan intensitas II - III MMI dengan penjelasan getaran gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Sementara itu, wilayah Bogor, Lebak, dan Bayah merasakan guncangan dengan skala intensitas II MMI dengan penjelasan getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

3. Belum ada gempa susulan

Ilustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

BMKG mengatakan, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat gempa bumi tersebut. Gempa susulan pun terpantau belum tarasa hingga pukul 20:30 WIB.

"Hingga pukul 20:30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan," ujar BMKG.

BMKG merekomendasi masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Editorial Team