Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meraih dua penghargaan dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Award dengan kategori Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) Terbaik dan peringkat ketiga Implementasi Manajemen Kinerja.
Sekretaris Utama BNPB Dr. Lilik Kurniawan menerima penghargaan tersebut dari Plt. Kepala BKN Bima Haria Wibisana di Jakarta, Senin (5/9/2022).
Pada saat menerima penghargaan tersebut, Lilik menyampaikan apresiasi kepada jajarannya, khususnya kinerja Biro Sumber Daya Manusia dan Umum BNPB.
Lilik juga berpesan, pencapaian ini harus terus ditingkatkan dan dikembangkan pada kinerja ASN di lingkungan BNPB sehingga pencapaian target terbaik dapat diraih pada tahun berikutnya.
Manajemen sumber daya manusia menjadi salah satu kunci optimalisasi penanggulangan bencana yang profesional dan akuntabel. Langkah ini diwujudkan BNPB saat meraih penghargaan BKN Award 2022.
Sebagai upaya untuk terus meningkatkan ASN ber-AKHLAK, BNPB juga memiliki para agen perubahan untuk meningkatkan kualitas penanggulangan bencana yang lebih baik di Indonesia.
Dr. Lilik Kurniawan mengukuhkan 24 agen perubahan di lingkungan BNPB pada acara Sosilasiasi dan Pengukuhan Agen Perubahan BNPB pada Jumat (22 Juli 2022 di Graha BNPB, Jakarta.
Agen perubahan yang dimaksud adalah individu atau kelompok terpilih yang menjadi pelopor perubahan dan sekaligus dapat menjadi contoh dan panutan dalam berperilaku yang mencerminkan integritas dan kinerja yang tinggi di lingkungan organisasinya.
Melansir website resmi BNPB, Lilik dalam sambutannya mengatakan telah memilih yang terbaik dari setiap unit kerja eselon 2 sebagai penggerak atau agen perubahan,
"Mereka orang-orang terbaik yang dimiliki BNPB dan diharapkan terus menerus bekerja untuk memperbaiki reformasi birokrasi yang ada di BNPB," ucapnya saat membuka acara.
Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut terdapat manajemen pemerintahan yang perlu dilakukan perubahan secara sungguh-sungguh dan berkelanjutan.
"Salah satu area penting perubahan tersebut adalah perubahan pola pikir dan budaya kerja untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, bersih dari perilaku korupsi kolusi dan nepotisme," lanjut Lilik.