Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Prabowo, Banjir Sumatra
Hunian sementara yang dibangun untuk pengungsui banjir di Sumatra. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Intinya sih...

  • Lokasi hunian harus bebas dari zona bahaya, dengan pemilihan lokasi berdasarkan status kepemilikan lahan dan potensi bencana di masa depan.

  • Progres pembangunan huntara terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, meskipun masih menghadapi tantangan akses di beberapa daerah.

  • Beberapa kabupaten di Aceh masih fokus pada pemulihan akses jalan, komunikasi, dan energi, namun BNPB akan terus mendampingi untuk percepatan proses transisi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan pembangunan hunian sementara (huntara) bagi korban banjir dan longsor di Sumatra dapat diselesaikan menjelang bulan Ramadan. Target ini disampaikan sebagai bagian dari transisi dari fase tanggap darurat menuju pemulihan awal.

“Kita harapkan nanti jelang Ramadan warga terdampak ini sudah bisa pindah ke huntara bersamaan dengan pembersihan lahan yang sudah selesai, sehingga ekonomi masyarakat bisa mulai bergulir,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (22/12/2025).

1. Lokasi hunian harus bebas dari zona bahaya

Menko PMK, Pratikno melakukan peninjauan pembangunan hunian sementara (Huntara) korban bencana di Padang Pariaman, Sumatra Barat (Dok. humas Kemenko PMK)

Muhari menjelaskan, pemilihan lokasi untuk hunian sementara dan hunian dilakukan dengan mempertimbangkan dua faktor utama. Pertama, status kepemilikan lahan harus clean and clear. Kedua, lokasi tersebut tidak boleh berada di zona rawan bencana yang berpotensi mengalami kejadian serupa di masa depan.

“Karena kita tahu bencana adalah peristiwa berulang," ujarnya.

Ia menambahkan, proses identifikasi dan pematangan lahan untuk pembangunan hunian ini telah berjalan di sejumlah kabupaten.


2. Progres pembangunan di tiga provinsi

Menko PMK, Pratikno melakukan peninjauan pembangunan hunian sementara (Huntara) korban bencana di Padang Pariaman, Sumatra Barat (Dok. humas Kemenko PMK)

Lebih lanjut, di Provinsi Aceh, tercatat lima kabupaten/kota yang telah memulai progres identifikasi lokasi dan pematangan lahan. Sementara untuk Sumatra Utara, proses serupa berlangsung di tiga kabupaten/kota, dengan dua di antaranya bahkan telah melakukan groundbreaking. Sedangkan di Sumatra Barat, enam kabupaten/kota semuanya telah memasuki tahap pematangan lahan.

Kendati demikian, percepatan proses ini masih menghadapi tantangan di beberapa daerah yang aksesnya belum pulih total.

3. BNPB terus dorong pemulihan di wilayah Aceh yang masih terkendala akses

Mobil-mobil yang dihantam banjir di Aceh Tamiang (IDN Times/Prayugo Utomo

Lebih lanjut, beberapa kabupaten di Aceh, seperti Aceh Tamiang, Bener Meriah, dan Aceh Tengah, masih berkonsentrasi pada pemulihan akses jalan, komunikasi, dan energi. Muhari menyatakan, BNPB akan terus mendampingi daerah-daerah tersebut agar proses transisi dari tanggap darurat menuju pemulihan awal, termasuk pembangunan hunian, dapat dipercepat. Dengan pendampingan ini, diharapkan seluruh kabupaten/kota dapat memulai early recovery pada akhir Desember.

"Tetapi tentu saja kita akan terus mendampingi dan mengupayakan agar proses transisi darurat menuju early recovery ini termasuk identifikasi lahan kemudian pengecekan lahan bersama ini bisa kita percepat," katanya.

Editorial Team