Tangkapan layar Zoom konferensi pers (Dok. BNPB)
Pembangunan hunian sementara (huntara) di berbagai wilayah Sumatra Barat juga menunjukkan perkembangan signifikan. Di Kabupaten Lima Puluh Kota, proses land clearing telah mencapai 79 persen, sementara pembangunan dua unit kopel berada di kisaran 40 persen. Di Padang Pariaman, land clearing telah rampung, sedangkan di Kabupaten Agam telah dimulai pembangunan komponen pendukung seperti pos jaga, pos kesehatan, serta pemasangan bouwplank, dengan proses cut and fill masih berlangsung.
“Artinya untuk Sumatra Barat hal-hal teknis yang berkaitan dengan identifikasi lahan, pengecekan status lahan, ini sudah selesai dilakukan dan saat ini pematangan lahan di beberapa kabupaten juga sudah selesai bahkan pembangunan dua unit kopel dengan lima pintu yang dua kompol pertama itu juga sudah dilakukan,” ujar Muhari.
Selain itu, pematangan lahan di Kota Padang telah selesai dan peralatan konstruksi telah digeser ke lokasi. BNPB menargetkan proses transisi darurat menuju fase pemulihan awal (early recovery) dapat berjalan paralel dengan memastikan status lahan hunian sementara dan hunian tetap dalam kondisi clean and clear serta aman dari risiko bencana. Pemerintah berharap warga terdampak dapat mulai menempati huntara sebelum Ramadan, seiring berjalannya pembersihan lingkungan dari lumpur dan material sisa bencana.
“Tentu saja proses pembangunan huntara dan huntap yang kita harapkan berjalan dari 2 minggu hingga 8 minggu ini ini bisa segera diselesaikan dengan target nanti jelang Ramadan saudara-saudara kita sudah pindah ke huntara,” ucap Muhari.