ilustrasi air galon (unsplash.com/ Jude Wilson 🚀)
Rizka mengakui bahwa keberadaan bromat dalam AMDK memang sulit dihindari. Sebab, bromat terbentuk dari senyawa bromida dalam bahan baku air yang berubah menjadi bromat akibat proses ozonisasi atau sterilisasi untuk menghilangkan rasa, bau, warga dan mikroba. Dengan kata lain, bromat secara otomatis ada di dalam air.
Dokter Gizi Universitas Kristen Indonesia (UKI) Louisa Ariantje Langi meminta BPOM mengeluarkan regulasi terkait kandungan bromat pada label AMDK. Menurutnya, hal itu dilakukan agar masyarakat mendapatkan informasi jelas bahwa AMDK tersebut mengandung senyawa berbahaya dimaksud.
Dia mengatakan bahwa dunia kedokteran ingin agar seluruh produsen menerapkan etika keamanan pangan. Sehingga, mereka harus menuliskan berapa besar kandungan bromat dalam setiap produk mereka.
"Sehingga masyarakat tidak dibodohi bahwa suatu produk ini aman atau tidak. Dan kalau melebihi batas seharusnya tidak boleh beredar," katanya.