Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Badan POM Penny Lukito (Dok. Humas Badan POM)

Jakarta, IDN Times - Badan Pegawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali meningkatkan kapasitasnya sesuai dengan standar Biosafety Level-2 (BSL-2), yaitu standar bagi laboratorium yang kegiatan pengujiannya berhubungan dengan organisme penyebab penyakit pada manusia dengan tingkat bahaya sedang (moderate). 

BSL-2 mensyaratkan protokol pengujian yang dapat mencegah kontaminasi virus di lingkungan sekitar, serta memberikan perlindungan maksimum bagi petugas laboratorium.

1. Badan POM miliki laboratorium biologi molekuler untuk tes COVID-19

Laboratorium Biohazard BPOM (Dok. Humas Badan POM)

Saat ini laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) milik BPOM memiliki laboratorium Biologi Molekuler, yang bisa digunakan untuk pengujian sampel terkait kasus dan dalam rangka rujukan nasional yang juga telah dimanfaatkan untuk pengujian spesimen COVID-19 dengan kapasitas 300 sampel per hari.

“Tidak hanya untuk pengujian COVID-19, tetapi laboratorium ini juga dapat dimanfaatkan untuk pengujian produk lain, seperti obat dan produk biologi yang bersifat karsinogenik/mutagenik/teratogenik, yang perlu fasilitas khusus. Termasuk pengujian dalam rangka bioterorisme,” ungkap Kepala Badan POM Penny Lukito, Rabu (20/5).

2. Sebanyak lima laboratorium Badan POM siap membantu percepatan uji spesimen COVID-19

Editorial Team

Tonton lebih seru di