ILUSTRASI (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Menurut Suhariyanto, ketimpangan antara penduduk kaya dan miskin pun berkurang. Rasio gini pada Maret 2018 adalah 0,389. Angka ini turun dari rasio gini setahun lalu, Maret 2017 sebesar 0,391.
Sebagaimana diketahui, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk diukur dengan angka rasio gini. Saat rasio gini semakin mendekati angka satu, artinya ketimpangan semakin besar.
"Ketika rasio gini semakin dekat ke angka nol, artinya sudah ada kesetaraan dalam pengeluaran penduduk," jelas Suhariyanto.
Dalam catatan BPS, ada beberapa faktor faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan dari September 2017 hingga Maret 2018. Pertama, inflasi pada periode September 2017 ke Maret 2018 mencapai 1,92 persen, serta rata-rata pengeluaran per kapita tiap bulan untuk rumah tangga di 40 persen lapisan terbawah yang tumbuh 3,06 persen.
Kedua, faktor bantuan sosial tunai dari pemerintah yang tumbuh 87,6 persen pada kuartal I 2018 atau lebih tinggi dibanding kuartal I 2017. Ketiga, program beras sejahtera ( rastra) dan dan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) pada kuartal I 2018 yang tersalurkan sesuai jadwal.
Berdasarkan data BPS yang dihimpun dari berbagai sumber, tercatat bahwa realisasi distribusi rastra Januari sebanyak 99,65 persen dari alokasi pemerintah. Lalu, Februari mencapai 99,66 persen, dan Maret 99,62 persen.