Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto ilustrasi. Peserta reuni 212 membawa bendera besar dengan wajah Rizieq Shihab (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Jakarta, IDN Times - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengatakan pihaknya justru kasihan dengan orang-orang yang membatasi aktivitas Front Pembela Islam (FPI).

Menurut dia, pembubaran ini dilakukan karena rezim sudah panik dengan kasus bentrok yang menewaskan enam Laskar FPI di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Dia bahkan membawa nama salah satu partai politik di Indonesia.

"PDIP yang raja koruptor dan mengubah Pancasila, malah FPI yang dibubarkan,
PDIP partai koruptor seharusnya pelaku koruptor dihukum mati, malah 6 laskar FPI yang ditembak mati," kata dia kepada IDN Times, Rabu (30/12/2020),

"Puncak rezim panik akhirnya sampai juga dengan membabi buta karena sudah terdesak oleh kasus pembantaian 6 laskar yang sudah mulai terkuak," ujarnya.

Editorial Team

Tonton lebih seru di