Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Twitter/Lasillarota

Christchurch, IDN Times – Hingga berita ini diturunkan, belum ada kabar terkait apa saja senjata yang digunakan kelompok teroris yang menyerang dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). Namun, sedikit banyak, Moh Kevin Avisena bisa menggambarkan bentuk senjata tersebut.

Kevin adalah pelajar Indonesia yang  tengah mengambil Lisensi Pilot Komersial di Selandia Baru sejak 2017. Pada Jumat (15/3), ia bersama tiga Warga Negara Indonesia (WNI) lainnya melaksanakan salat jumat di Masjid Al Noor, Kota Christchurch, Selandia Baru.

Namun, betapa kagetnya Kevin ketika dua orang penembak (jumlah yang dia ingat) tiba-tiba memasuki masjid sambil menembakkan senapan mesin dengan membabi-buta. “Menembak tanpa tujuan, seperti tidak ada target,” katanya, kepada IDN Times lewat sambungan Whatsapp, Jumat (15/3).

Kevin masih dapat mengingat bagaimana peristiwa tersebut berlangsung. Bahkan, ia memastikan bahwa pelaku sempat tiga kali mengganti magazen, alat penyimpanan amunisi dalam senjata api, sebelum akhirnya pergi meninggalkan masjid.

Editorial Team

Tonton lebih seru di