“BRI tumbuh sebagai lembaga keuangan yang terus senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah. Berbagai pencapaian membanggakan terus ditorehkan oleh BRI dan hal itu tidak lepas dari kinerja dan kontribusi dari Insan BRILian,” ujar Sunarso.
Capaian membanggakan tersebut digambarkan dari kinerja keuangan BRI hingga September 2022 yang mampu mencetak laba Rp.39,31 triliun atau tumbuh 106,14% year on year (yoy) dengan total aset meningkat 4,00% yoy menjadi Rp.1.684,60 triliun.
Kinerja BRI tersebut kemudian dikontribusikan kepada masyarakat sebagai komitmen implementasi economic & social values. Kontribusi BRI ke negara melalui dividen & pajak pada 2021 (dibayarkan pada tahun 2022) mencapai Rp26,5 triliun. Kontribusi tersebut masuk melalui penerimaan negara dan disalurkan kembali kepada rakyat melalui berbagai program untuk masyarakat.
“BRI berbisnis dengan rakyat dan diproses dengan caranya rakyat. Keuntungan BRI dikembalikan ke rakyat lewat pajak dan dividen. Karena bekerja dengan rakyat, dikelola dengan cara rakyat, dan keuntungan dikembalikan rakyat, maka sudah semestinya, BRI adalah bank yang didukung rakyat. Oleh karenanya, BRI terus tumbuh dan tangguh, tak pernah berhenti memberi yang terbaik bagi negeri,” pungkasnya.
Sebagai bank dengan backbone business di sektor UMKM, BRI konsisten untuk memberdayakan dan menumbuhkembangkan pelaku usaha UMKM di seluruh Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari total kredit dan pembiayaan BRI Group tercatat sebesar Rp.1.111,48 triliun atau tumbuh 7,92% yoy.
Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI tercatat meningkat sebesar 9,83% yoy dari Rp.852,12 triliun di akhir September 2021 menjadi Rp.935,86 triliun di akhir September 2022. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus meningkat, menjadi 84,20%.
“Capaian-capaian tersebut diperoleh karena ketepatan strategic response yang diimplementasikan dengan kerja keras dan sungguh-sungguh oleh seluruh insan BRILiaN sehingga menjadikan BRI mampu terus tumbuh secara berkelanjutan,” imbuhnya.
Sunarso pun menekankan bahwa perseroan akan terus melanjutkan keberhasilan transformasi BRIvolution sebagai upaya untuk merespon strategic risk di masa mendatang. “Transformasi BRI telah kita jalankan sejak tahun 2016 yang kita sebut dengan BRIvolution 1.0 dengan aspirasi menjadi “The Most Valuable Bank in Southeast Asia and Home to The Best Talent”, ungkapnya.
Corporate plan tersebut berlaku untuk periode tahun 2018-2022. Namun karena adanya pandemi Covid-19 di tahun 2020, kita harus merevisi corporate plan tersebut menjadi BRivolution 2.0 dengan aspirasi menjadi “The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion”, imbuhnya.
BRI pun telah memiliki syarat untuk terus tumbuh dan semakin tangguh, Diantaranya yakni sumber pertumbuhan baru melalui holding ultra mikro, memiliki permodalan yang kuat, serta pemenuhan likuiditas yang memadai dan mengikuti dinamika pasar “just right liquidity”.