Depok, INDTimes - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen. TNI (Purn) Hinsa Siburian, mengatakan terdapat beberapa tren siber di Indonesia, berdasarkan tren anomali traffic keamanan siber.
Pada Januari hingga Desember 2021, kata Hinsa, BSSN melalui National Security Operation Centre (NSOC) telah melakukan monitoring dan identifikasi terhadap potensi serangan siber.
"BSSN mencatat lebih dari 1,6 miliar anomali traffic atau serangan siber dengan kategori anomali terbanyak yaitu malware," ujar Hinsa kepada IDN Times di kantor BSSN, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (7/3/2022).