Jakarta, IDN Times - Bupati Kepulauan Talaud, Sri Wahyuni Maria Manali memang pecinta barang mewah. Buktinya, ia meminta secara khusus kepada kontraktor yang ingin mendapatkan proyek di Kabupaten Talaud tidak cukup memberinya suap berupa uang. Untuk proyek revitalisasi dua pasar tradisional di Talaud, Sri meminta secara spesifik tak mau dibelikan tas merk Hermes yang modelnya sama dengan pejabat lain di Kepulauan Talaud.
Dari mana KPK mengetahui hal itu? Menurut Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan, informasi tersebut bisa diketahui dari pembicaraan komunikasi antara Bupati Sri dengan pengusaha yang juga pernah menjadi tim suksesnya yakni Benhur Lalenoh.
"KPK mengidentifikasi antara lain pembicaraan proyek di Talaud, merk tas dan ukuran jam yang diminta. Sempat pula dibicarakan permintaan tas bermerk Hermes dan Bupati tak mau tas yang dibeli sama dengan tas yang sudah dimilik oleh seorang pejabat," kata Basaria ketika memberikan keterangan pers pada Selasa malam (30/4) di gedung KPK.
Lalu, benda-benda mewah apalagi yang diterima oleh Bupati Sri?