Jakarta, IDN Times - Pada Jumat, 8 Oktober 2021 lalu, Indonesia kedatangan tamu spesial yakni kapal perang fregat milik Angkatan Laut Inggris, HMS Richmond F239. Mereka mampir selama dua hari dan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kedatangan kapal fregat anti kapal selam itu bersamaan dengan momen memanasnya situasi di Laut China Selatan, dan kemarahan Prancis terhadap Australia karena memilih ikut bersama Inggris membentuk pakta keamanan baru yang disebut AUKUS. Selain Inggris dan Australia, Amerika Serikat juga bergabung di dalam pakta keamanan AUKUS.
Kedatangan HMS Richmond F239 disambut oleh Wakil Komandan Pangkalan Laut TNI AL (Lantamal III), Kolonel Laut Teguh Gunawan. Ia mengatakan, HMS Richmond F239 tidak lama berada di Jakarta.
"Mereka kemudian berangkat dan melaksanakan latihan dengan KRI Bung Tomo sesuai dengan batas perairan yang mereka diizinkan bergerak sendiri. (Latihan) ini dilakukan dalam rangka menjaga hubungan baik antar Angkatan Laut kedua negara. Sehingga, sudah menjadi tradisi, apabila ada kapal asing yang mampir kemari akan kami jemput dan antar. Lalu, kami melakukan joint exercise," kata Teguh pada pekan lalu.
Sementara, Komandan Kapal HMS Richmond F239, Hugh Botterill, mengatakan kapal perang itu adalah bagian dari carrier strike group yang terdiri dari sembilan kapal dan 32 pesawat, termasuk jet tempur. HMS Richmond F239 memiliki tugas untuk mengawal kapal induk HMS Queen Elizabeth.
"Kami sedang beroperasi di kawasan Indo Pasifik dan tur ini merupakan bagian dari misi internasional ini. Kapal induk Queen Elizabeth carrier strike group saat ini sedang beroperasi di Laut China Selatan. Jadi, kami memisahkan diri dari kapal lainnya dan mampir ke Jakarta," ungkap Botterill.
Ia menambahkan, kunjungannya ke Jakarta sebagai bentuk komitmen dan menjaga agar wilayah perairan Laut China Selatan menjadi area yang bebas untuk dilalui kapal apapun.
Lalu, seperti apa kehebatan kapal fregat milik AL Inggris ini? Apalagi pada Agustus 2021 lalu muncul pemberitaan HMS Richmond F239 dimata-matai oleh dua kapal selam nuklir milik China ketika meninggalkan kawasan Laut China Selatan.