Jakarta, IDN Times - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akhirnya mengambil tindakan usai terjadi dugaan kebocoran data beruntun dalam beberapa hari terakhir. Mereka mulai melakukan validasi terhadap data-data yang telah dipublikasikan di forum daring.
Salah satu yang paling membuat publik geram yakni bocornya 1,3 miliar nomor ponsel dari lima operator. Hacker dengan user name Bjorka menjual data-data sensitif tersebut di forum daring senilai 50 ribu dolar Amerika Serikat atau setara Rp745 juta.
"BSSN telah melakukan koordinasi dengan setiap PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik) yang diduga telah mengalami insiden kebocoran data, termasuk dengan PSE di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara," ujar juru bicara BSSN, Ariandi Putra melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times pada Sabtu (10/9/2022).
Kebocoran data yang diduga melibatkan Kementerian Sekretariat Negara juga dilakukan oleh Bjorka. Di forum daring, ia menjual sejumlah dokumen berlabel rahasia di kementerian tersebut, atau surat dari instansi itu yang ditujukan kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
BSSN pun juga serius terhadap upaya penegakan hukum bagi peretas yang diduga telah membobol data. Apa yang dilakukan oleh BSSN untuk membuat para hackers jera?