Ilustrasi media sosial (pexels.com/PhotoMIX Ltd.)
Bawaslu memastikan bakal bekerja sama dengan sejumlah platform media sosial, untuk melawan hoaks jelang Pemilu 2024.
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, menjelaskan Pemilu 2024 rawan politik uang, politisasi SARA, hoaks, hingga penyebaran berita bohong di media sosial.
"Pertama, pergerakan politik uang, kemudian politisasi SARA, hoaks, dan juga penyebaran berita bohong di media sosial," kata Bagja kepada wartawan di kantor Bawaslu RI, Selasa (14/6/2022).
Terkait penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian di media sosial, Bawaslu memastikan bakal menjalin kerja sama dengan sejumlah platform.
Langkah ini diambil Bawaslu lantaran pada Pemilu 2019 penegakkan hukum dianggap masih kurang efektif.
"Kerja sama dengan platform, kembali lagi ke 2019 yang lalu. Permasalahan 2019 yang lalu adalah penegakkan hukumnya masih kurang," ujar Bagja.