Banda Aceh, IDN Times - Gedung megah itu tampak kosong. Tak ada kesibukan, tak ada lalu lalang, apalagi canda tawa dan bercengkrama masyarakat di tamannya. Jelas jauh berbeda seperti biasanya.
Para pedagang yang biasa menjajakan dagangannya sejajar dengan kata-kata yang membentuk kalimat ‘Museum Tsunami’, siang tadi tak satupun terlihat. Bahkan, pintu pagar yang biasa terbuka untuk para pengunjung, tampak tertutup rapat. Di tengahnya terbentang spanduk bertulisan “Tanggap COVID-19 Museum Tsunami Tutup Sementara (COVID-19 Response Tsunami Temporary Close). Mulai Senin, 16 Maret 2020, sampai batas waktu yang akan diberitahukan. Terima kasih.”
Ya, sesuai kalimat yang tertera. Museum besutan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut terpaksa tutup. Tentunya untuk mencegah penyebaran wabah virus corona yang belakangan mulai merebak di Indonesia.
Oleh karena itu, selain petugas dan pegawai museum, para pengunjung dilarang untuk masuk ke kawasan komplek Museum Tsunami. Untuk memastikan, para petugas dari satuan pengamanan (Satpam) disiagakan di depan gerbang tersebut.