Jakarta, IDN Times - Di tahun politik apapun yang diucapkan oleh kedua calon presiden dan calon wakil presiden pasti akan menjadi perbincangan di ruang publik. Kali ini yang menjadi sorotan adalah calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Dalam pertemuan Indonesia Economic Forum (IEF) pada Rabu (21/11) di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Prabowo sempat ditanya oleh oleh jurnalis stasiun berita ABC Australia mengenai isu yang menyangkut negara mereka. IDN Times kemudian mendengarkan rekaman ketika terjadi sesi doorstop di hotel bintang lima itu.
Ada dua pertanyaan yang disampaikan oleh jurnalis media asing itu. Pertama, apa komentar Prabowo sebagai sosok yang mendapat pendidikan dan dibesarkan di kalangan militer soal pembangunan pangkalan Angkatan Laut oleh Australia dan Amerika Serikat di Papua Nugini.
"Pertanyaan kedua saya yakni, apa pendapat Anda mengenai rencana Australia yang ingin memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem? Hanya dua pertanyaan, Pak," ujar jurnalis tersebut dalam bahasa Inggris.
Jawaban mantan Danjen Kopassus itu yang kemudian keliru dikutip oleh banyak media. Mereka malah mengutip bahwa Prabowo tidak mempermasalahkan keputusan dari pemerintahan Perdana Menteri Scott Morrison yang ingin memindahkan kedutaan Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem. Padahal, bukan itu konteks dan jawaban sesungguhnya.
Penasaran apa yang disampaikan sesungguhnya oleh Prabowo?