Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono ketika memberikan keterangan pers di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). (www.instagram.com/@puspentni)

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, tengah diserang kabar bohong atau hoaks. Pada pekan ini beredar video di media sosial dengan judul 'Dipimpin Langsung Panglima Yudo Margono! Ribuan TNI Deklarasikan Anies Presiden 2024!' di YouTube. Video yang sudah diedit itu tayang di channel YouTube Menara Istana (MI). 

Video berdurasi delapan menit dua detik itu pun viral. Ketika diedit, video tersebut berisi kegiatan prajurit TNI dan olahraga capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan. Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, mengatakan kegiatan olahraga yang dilakukan Anies itu terjadi pada 9 November 2019. Ketika itu, ia masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. 

"Video tersebut dipastikan hoaks! Karena kegiatan tersebut terjadi bukan setelah Anies Baswedan diumumkan menjadi bacapres dari Partai NasDem, seperti yang dinarasikan di dalam video YouTube itu," kata Julius kepada IDN Times melalui pesan pendek, Jumat (19/5/2023). 

Dia menjelaskan ada narasi yang seolah-olah dibacakan seorang prajurit TNI Angkatan Darat (AD) yang berpangkat kolonel yang memakai masker. Sehingga, tidak terlihat gerak mulutnya. 

Apa isi narasi yang disampaikan dalam video tersebut?

1. Puspen TNI jelaskan tidak ada Brigade 08 di tubuh TNI

Tangkapan layar dari video hoaks Panglima TNI yang digambarkan seolah-olah mendukung Anies Baswedan jelang pilpres 2024. (www.instagram.com/@puspentni)

Lebih lanjut, Julius menjelaskan, narasi yang disampaikan dalam video itu sangat tidak benar. Ia menegaskan tidak ada Brigade 08 di tubuh TNI. 

"Sangat tidak masuk akal di dalam video kegiatan Anies Baswedan di Bandung diedit lalu disambungkan dengan video TNI dikawal oleh anggota TNI dari Brigade 08. Tidak ada Brigade 08 di tubuh TNI," kata Julius. 

Berikut narasi yang beredar di video itu:

"Rekan-rekan Brigade 08 di seluruh Indonesia, kami bersama rekan-rekan hari ini turut mengawal acara gerak jalan santai yang diadakan oleh rekan-rekan, teman-teman Partai Nasdem di Jawa Barat, yang bertempat di lingkungan Kabupaten Bandung, di stadion Si Jalak Harupat. Pada hari ini kami Brigade 08 menurunkan 100 personel kami leader-leader, kami sebar, sebagian tidak memakai inisial kaus. Karena untuk pengamanan lebih terdukung. Selanjutnya, kami juga melihat suasana dan situasi riuhnya masyarakat yang pada hari ini hadir di acara jalan sehat bersama Bapak Anies Baswedan Rasyid. 

"Kita lihat, kita pantau masyarakat datang rame-rame dengan motivasi dari kerelaan, motivasi dari kesantunan mereka melihat sosok Bapak Anies Baswedan. Mereka tidak bayar, mereka tidak ada yang mengarahkan, kita lihat juga banyak masyarakat yang hadir tidak juga memakai kaus inisial apapun, mereka memakai kaus/baju masing-masing. Selanjutnya, kami mengimbau kepada masyarakat yang belum mengetahui Bapak Anies Baswedan bagaimana, kenapa kita ini mendukung dan terus mengawal silaturahim kebangsaan, silaturahmi perubahan dari Bapak Anies Baswedan. Kami Brigade 08 atas nama atas nama DPP AP Pusat, sekali lagi bahwa hari ini masyarakat perlu lebih melihat satu sosok Bapak Anies Baswedan yang santun, cendekia yang berakhlakurimah,  diakui dunia, dicintai masyarakat, bangsanya. Ini kita perlu dukung terus baik secara moral, secara konstitusional. Demikian atas nama Brigade 08, kami ucapkan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Julius juga menyayangkan karena dalam waktu 21 jam sejak video tersebut diunggah sudah ditonton 22 ribu kali. Video itu diketahui diunggah pada 16 Mei 2023. "TNI menyatakan dengan pasti bahwa video tersebut tidak benar atau hoaks," kata dia.

2. Puspen TNI minta kepada pemilik channel YouTube menjelaskan dan meminta maaf kepada TNI

Ilustrasi hoaks (IDN Times/Sukma Shakti)

Mabes TNI, kata Julius, meminta kepada pemilik akun yaitu Manara Istana (MI) untuk memberikan penjelasan kepada publik. Pemilik akun juga dituntut untuk menyampaikan permohonan maaf ke TNI dan publik. 

"Kami juga meminta agar videonya dicap hoaks di YouTube dan selanjutnya video tersebut dihapus," tutur dia. 

Ia menilai video hoaks itu diduga sengaja disebarkan dan ditujukan untuk membuat citra TNI buruk di mata publik. 

3. TNI buru pengunggah dan pembuat video yang menarasikan Panglima dukung Anies Baswedan

Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono ketika memimpin TNI AL latihan militer bersama di Super Garuda Shield 2022. (Dokumentasi Dispenal)

Lebih lanjut, Julius mengatakan, TNI sedang memburu pemilik akun dan pengunggah video hoaks tersebut. "Sintel TNI, Kababinkum, Puspom TNI, Puspen, SatSiber, membentuk tim khusus memburu pelaku utama tersebut," ujar Julius. 

Ia mengatakan pihaknya telah mendeteksi lokasi keberadaan pengunggah video.

"Sudah, nanti saya sampaikan," tutur dia. 

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Editorial Team