Pernyataan kasar Arteria bermulai pada saat ia membahas tentang pola penindakan jaksa agung yang bermain di hilir. Politisi berusia 42 tahun itu berdalih bahwa ia hanya memberikan masukan agar jaksa agung menangani kasus First Travel, dengan melalukan penindakan di hulu.
Pernyataan Arteria yang memaki tersebut ia ungkapkan bukan ditujukan kepada menteri agama, melainkan kepada sistem pengawasan yang lemah, sehingga penipuan travel ibadah umrah tidak kembali terulang.
“Itu kita tidak mengarah kepada saya katakan Pak Menteri Agama itu bangsat, tidak. Kementerian Agama bangsat, tidak,” ujar Arteria di ruang Komisi III, Gedung DPR RI, Kamis (29/3).
Ia menilai masyarakat seharusnya lebih menaruh perhatian kepada substansi yang disampaikannya. Bukan justru kepada kata celaan yang ia lontarkan ketika rapat pada Rabu kemarin.
“Sama-sama lah kita, saya hadir saya berbicara untuk mengingatkan kebaikan, Pak Menteri sahabat, abang saya Pak Menteri,” kata dia.
Arteria kemudian menyampaikan permintaan maaf apabila memang ada yang tersinggung dengan pernyataannya, ketika rapat kemarin.
“Kalau ada keteringsunggungan, mohon maaf. Kalau saya menyinggung Pak Menteri dan teman-teman Kemenag,” ungkapnya.
Kata maaf juga menjadi salah satu hal yang diminta oleh Menteri Lukman Hakim Saifuddin usai Arteria mengucapkan kata yang tak pantas dalam rapat.
"Saran saya, agar tidak menimbulkan permasalahan, sebaiknya yang bersangkutan bersedia menyampaikan permohonan maaf atas ungkapannya itu," ujar Lukman kepada media.