Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rumah longsor di Banyuwangi. IDN Times/Istimewa

Banyuwangi, IDN Times - Musibah tanah longsor yang terjadi di Dusun Sadang, Desa Pakel, Kecamatan Licin, Rabu (16/6) dini hari membuat tiga rumah warga berisi 7 orang bersaudara terancam keselamatannya saat tertidur lelap. 

Peristiwa ini menjadi perhatian publik setelah seorang anak, Muhammad Ardian berusia 11 tahun, gagal diselamatkan oleh Ayahnya, karena berpacu waktu dengan peristiwa longsor. Longsor terjadi akibat hujan lebat yang terus terjadi semalaman.

1. Terbangun setelah mendengar suara gemuruh

Ilustrasi Longsor (IDN Times/Mardya Shakti)

Saat peristiwa terjadi, Bondan Hariyanto (35) Ayah dari Ardian terbangun dari tidurnya karena mendengar gemuruh potensi longsor. Ia langsung keluar dari rumah untuk mencari tahu sumber suara, dan ternyata melihat ada longsoran kecil di tebing dekat rumahnya. Bondan pun bergegas masuk kembali ke rumah untuk membangunkan keluarganya. 

"Saya membangunkan istri dan anak kedua untuk menyelamatkan diri," kata Bondan, Kamis sore (17/6/2021).

Setelah berhasil menyelamatkan istri dan anaknya yang paling kecil, dia kembali ke rumah untuk menyelamatkan kedua mertua dan seorang anak sulungnya yang masih tertidur. Namun ia melihat mertuanya Laki-laki, Bunai, dalam keadaan terjepit kayu.

"Mertua Laki laki sempat terjepit kayu, berhasil saya selamatkan," katanya.

2. Aksi heroik Bondan menyelamatkan keluarga

Ilustrasi tanah longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Usai menyelamatkan mertua Laki-laki, Bondan berupaya menyelamatkan mertua perempuan dan anak sulungnya. Namun kali ini suara gemuruh longsor lebih besar. Ia hanya berhasil menyelamatkan mertuanya Laki-laki.

Sesaat setelah menyelamatkan mertuanya, longsor susulan kembali menerjang rumah. Longsor kedua jauh lebih besar menimbun sebagian rumah mertuanya.

"Saya dan bapak mertua berhasil menyelamatkan diri. Namun saya tidak berhasil menemukan ibu mertua dan anak pertama saya," katanya

3. Hujan menyulitkan evakuasi

Longsor di Banyuwangi. IDN Times/Istimewa

Kapolsek Licin. Iptu Dalyono, mengatakan, kejadian bencana longsor terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Longsor menimpa tiga rumah yang ditinggali tujuh orang dan masih satu keluarga. 

"Ada tujuh orang di tiga rumah itu yang masih satu keluarga. Satu korban meninggal dunia, yakni anak berusia 11 tahun," kata Dalyono.

Lima orang bisa menyelematkan diri, namun dua orang tertimbun material longsor. Warga pun bergotong royong menyelamatkan korban dengan peralatan seadanya. Dalyono menjelaskan proses evakuasi korban baru bisa dilakukan sekitar pukul 04.30 WIB karena hujan lebat.

"Nenek Ponirah ditemukan selamat terjepit tembok rumahnya dan akar pohon, sehingga masih ada ruang bernapas. Kondisinya lemas karena mengalami luka berat langsung dirawat ke Puskesmas Licin," tambahnya.

Namun tidak demikian dengan Muhammad Ardian (11). Ardian ditemukan meninggal tertimbun material longsor dalam keadaan masih memakai selimut. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah saudaranya untuk dikebumikan.

Sementara itu, terkait banyaknya pemukiman warga yang berada di kawasan rawan longsor, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi masih berupaya mencari solusi. Terlebih kawasan tersebut merupakan area perkebunan.

"Saya minta Pak Camat untuk memonitor kebutuhan beliau (korban). Juga nanti dikomunikasikan dengan perkebunan, karena ini di lahan perkebunan," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani saat meninjau keluarga korban longsor.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team