Pada Selasa (23/2/2021), Presiden Joko "Jokowi" Widodo memang bertolak menuju Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam rangka kunjungan kerja. Agenda kunjungan kerja Jokowi yakni meninjau lumbung pangan dan meresmikan Bendungan Napun Gete.
Di tengah kunjungannya ke NTT, kedatangan Jokowi ke lokasi lumbung pangan yang terletak di Bukit Ngora Lenang, Lai Patedang, Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, disambut hujan deras. Namun, hujan deras itu seakan tak menyurutkan Jokowi untuk mengakhiri kegiatannya.
Dengan memegang payung warna biru tua, Jokowi menembus derasnya hujan dan berjalan ke arah tengah sawah. Dalam sebuah video yang beredar di Twitter, Jokowi tampak berjalan sendirian dan tanpa anggota Paspampres yang mengikutinya.
Kunjungan Jokowi itu terlihat disambut oleh warga sekitar yang melihat orang nomor satu di Indonesia itu dari pinggir sawah. Bahkan, mereka terdengar bersorak dan tepuk tangan saat Jokowi berjalan sendirian menembus hujan di tengah sawah.
"Pak Jokowi... Pak Presiden..," teriak mereka.
Usai meninjau lokasi lumbung pangan, Jokowi pun mengungkapkan alasan membangun proyek raksasa pemerintah itu di Sumba Tengah. Menurutnya, karena data kemiskinan cukup besar di sana.
"Kenapa di kerjakan di NTT, khususnya di Kabupaten Sumba Tengah? Karena memang kita harus ngomong apa adanya Pak Bupati, Pak Gubernur, data yang saya miliki 34 persen kemiskinan ada di sini," kata Jokowi seperti disiarkan di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (23/2/2021).
Selain itu, Jokowi juga mengatakan bahwa panen di Sumba Tengah terhitung sedikit. Sebab, setahun sekali hanya panen padi. Sehingga, ia ingin wilayah tersebut menghasilkan panen yang lebih banyak.
"Panen yang ada di Sumba Tengah ini masih setahun baru sekali yaitu padi, dan kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi, dan sekali panen jagung atau kedelai," jelas Jokowi.
Pria kelahiran Solo itu menuturkan, pemerintah memang tengah menyiapkan 5 ribu hektare lumbung pangan di Kabupaten Sumba Tengah, yang terdiri dari 3 ribu hektare tanaman padi dan 2 ribu hektare untuk jagung.
"Tapi ke depan akan diperluas lagi dengan keluasan 10 ribu hektare yang nantinya dibagi 5.600 hektare untuk padi dan 4.400 hektare untuk jagung," kata Jokowi.