Banda Aceh, IDN Times - Wajah lelaki paruh baya itu tampak dingin. Hanya sesekali pria yang dibalut baju batik Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) dan celana kain hitam itu melemparkan senyuman.
Itu pun ketika ia berbincang pada seorang wanita yang sedang duduk berdampingan dengan dua putrinya di kursi depan galeri mesin Anjungan Tunai Mandiri, Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Terkadang, ia duduk di sebelah wanita yang mengenakan baju coklat berjilbab krim, lalu kembali lagi berdiri.
"Pesawat Batik Air ID 6896 dari Jakarta telah mendarat." Sebuah informasi disiarkan petugas bandara melalui pengeras suara.
Para penumpang yang tiba pukul 10.56 WIB dari penerbangan Jakarta tersebut pun keluar dari pintu kedatangan. Di antara rombongan itu, ada empat orang mahasiswa.
Tiba-tiba, suasana haru pecah. Sanak saudara maupun keluarga dari empat mahasiswa tadi menyambut penuh suka cita. Senyuman tipis dengan mata berkaca-kaca terurai begitu saja.
Termasuk pria paruh baya yang tadi bersama seorang wanita dan dua orang putri tadi. Mereka ternyata keluarga Intan Maghfirah, salah seorang mahasiswa yang baru saja selesai menjalani observasi Suspect Corona di Natuna, Kepulauan Riau.