Jakarta, IDN Times - Akhir-akhir ini jagat media sosial kembali diramaikan dengan penunjukan gitaris band legendaris Slank, Abdi Negara Nurdin atau dikenal dengan Abdee Slank, sebagai Komisaris Independen PT Telkom Indonesia Tbk. Penetapan Abdee Slank sebagai petinggi perusahaan BUMN itu pun menjadi sorotan publik. Bahkan, tak sedikit yang meragukan kemampuan dan kompetensi Abdee untuk menjadi komisaris di BUMN.
Setelah kontroversi tersebut, masyarakat pun banyak yang menilai bahwa menjadi komisaris di BUMN bisa mudah didapatkan hanya dengan modal jadi orang dekat Presiden Joko “Jokowi” Widodo atau Menteri BUMN Erick Tohir.
Mendengar adanya isu tersebut, salah satu komisaris di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Eko Sulistyo membantahnya. Menurut Eko, menjadi seorang komisaris di perusahaan BUMN tetap harus dilihat pengalaman dan kapabilitasnya.
“Misal saya. Orang tidak pernah tahu bahwa saya lima tahun bekerja di lembaga lingkungan hidup, yang sudah sejak tahun 90-an mengurusi soal sektor energi,” kata Eko saat dihubungi IDN Times, Sabtu (5/6/2021).
Lalu, bagaimana sebenarnya proses Eko hingga dipilih menjadi komisaris PLN?