Jakarta, IDN Times - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2007-2011, Mochammad Jasin ikut angkat bicara mengenai situasi yang terjadi di dalam Kementerian Agama. Menurut Jasin, praktik jual beli jabatan di Kemenag sudah lama terjadi. Dari mana ia tahu? Sebelumnya, Jasin pernah duduk di sana sebagai Inspektur Jenderal di Kemenag selama 4,5 tahun.
Berbicara di program Indonesia Lawyers Club yang tayang di tvOne pada Selasa malam (19/3), Jasin mengaku semula tak pernah melamar ke Kemenag. Saat masa jabatannya di KPK akan berakhir, Jasin melamar untuk menjadi Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) akhir tahun 2011 lalu. Ia sudah lolos hingga ke tahap final. Namun, saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahu, Jasin justru disarankan untuk dijadikan Irjen di Kemenag.
"Kata Pak SBY, Pak Jasin cocok di pengawasan di Kementerian Agama karena di sana banyak korupsinya," ujar Jasin menirukan kalimat Dipo Alam yang ketika itu masih menjabat sebagai Sekretaris Negara.
Ketika itu di Kemenag sedang terjadi praktik kasus korupsi pengadaan Al-Quran. Jasin pun diminta untuk membenahi salah satunya terkait pengadaan ibadah haji.
Terkait praktik jual beli jabatan, Jasin mengaku sudah mendengar hal itu terjadi ketika ia hendak mundur dari Kemenag. Tapi, saat itu jabatan yang diinginkan belum dibanderol dengan harga tertentu.
Ia bercerita mundur dari institusi tersebut, karena sempat membuat marah para pegawai di Kemenag. Bahkan, sempat dicap "membakar lumbung sendiri". Apa yang menyebabkan ia dilabeli demikian?