Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Paskibraka
Pembawa baki bendera Merah Putih HUT ke-80 RI, Bianca Alessia Christabella Lantang dari Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya sih...

  • Semua posisi membuat bangga, setiap gerakan dan tarikan napas adalah wujud cinta pada Tanah Air.

  • Bangga bisa menjadi anggota Paskibraka, momen ini akan selalu tertanam dalam ingatan seumur hidup.

  • Momen yang akan terus dikenang, simbol kebanggaan, dedikasi, dan cinta Tanah Air yang nyata.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Upacara peringatan detik-detik proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka pada Minggu, 17 Agustus 2025 menjadi momen sakral yang penuh khidmat.

Namun di balik kemegahan acara kenegaraan itu, ada kisah membanggakan dari para Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), yang dipercaya mengemban tugas penting mengibarkan Sang Merah Putih.

Bagi mereka, bisa berdiri di depan Presiden Prabowo Subianto dan ribuan pasang mata rakyat Indonesia , merupakan pengalaman yang tak akan pernah terlupakan. Setiap gerakan, tarikan napas, dan langkah saat membawa Merah Putih adalah wujud cinta pada Tanah Air.

Salah satunya adalah Bianca Alessia Christabella Lantang, siswi SMA Lentera Harapan Tomohon, Sulawesi Utara. Ia dipercaya menjadi pembawa baki bendera pada momen bersejarah ini. Bianca mengaku terharu sekaligus bangga bisa menunaikan amanah tersebut.

“Puji Tuhan, saya dipercayakan sebagai pembawa baki. Puji Tuhan, pastinya saya senang sekali dan bangga dengan teman-teman berserta dengan pasukan-pasukan yang lain, karena kami bisa berhasil mengibarkan bendera,” ujar Bianca.

1. Semua posisi membuat bangga

Upacara peringatan HUT ke-79 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Rujab Gubernur Sulsel, Sabtu (17/8/2024). (IDN Times/Ashrawi Muin)

Tak kalah semangat, Farrel Argantha Irawan, siswa SMA Highscope Indonesia TB Simatupang, Jakarta Selatan, yang bertugas sebagai pengerek bendera, juga merasakan hal yang tak ternilai. Baginya, setiap posisi dalam pasukan memiliki arti yang sama.

“Mau pembentang, pengerek, 17, sore, pagi, itu sama. Karena kita di sini untuk naikkan bendera dan turunkan bendera. Untuk Merah Putih, untuk negara. Merdeka," ucapnya bersemangat.

2. Bangga bisa menjadi anggota Paskibraka

Upacara peringatan HUT ke-80 RI di Istana Merdeka (dok. BPMI Sekretariat Presiden)

Sementara itu, El Rayyi Mujahid Faqih dari SMK Kehutanan Negeri Samarinda, Kalimantan Timur, yang bertugas sebagai pembentang, tak bisa menyembunyikan rasa harunya. Baginya, momen ini akan selalu tertanam dalam ingatan seumur hidup. Dia mengaku bangga bisa menjadi anggota Paskibraka.

“Berkesan sih, karena banyak yang nonton ya. Dan juga disaksikan oleh pejabat-pejabat, terutama Bapak Presiden. Itu sangat berkesan sekali buat saya. Dan tidak akan saya lupakan sampai seumur hidup saya nanti,” ujarnya.

3. Momen yang akan terus dikenang

Upacara peringatan HUT ke-80 RI di Istana Merdeka (dok. BPMI Sekretariat Presiden)

Bagi para anggota Paskibraka 2025, kesempatan ini bukan sekadar tugas negara. Ia adalah simbol kebanggaan, dedikasi, dan cinta Tanah Air yang nyata. Rasa lelah terbayar lunas dengan suksesnya Sang Merah Putih berkibar di langit Istana Merdeka.

Cerita bangga ini menjadi bukti di pundak generasi muda, semangat kemerdekaan tetap menyala. Mereka pulang dengan kepala tegak, hati penuh haru, dan kenangan yang akan mereka bawa sepanjang hidup.

Editorial Team