Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Konferensi Pers Dialog Publik "Mengungkap Kebohongan KLB Versi Moeldoko", di Kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/10/2021). (IDN Times/Sachril Agustin)
Konferensi Pers Dialog Publik "Mengungkap Kebohongan KLB Versi Moeldoko", di Kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/10/2021). (IDN Times/Sachril Agustin)

Jakarta, IDN Times - Salah satu kader Partai Demokrat, Gerald P Runtuthomas, mengaku ikut Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatra Utara, yang digelar kubu Moeldoko. Namun, Gerald mengatakan, dia kembali ke Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) karena kena 'PHP' (pemberi harapan palsu).

"Pada akhirnya saya tidak mendapatkan itu (uang Rp100 juta). Jadi saya tegaskan lagi, saya diiming-imingi uang, karena tidak dapat ini uang saya balik badan, saya harus laporkan ini ke DPP," kata Gerald di kantor DPP Partai Demokrat, Senin (18/10/2021).

1. Gerald mengaku hanya terima uang Rp5 juta

Konferensi Pers Dialog Publik "Mengungkap Kebohongan KLB Versi Moeldoko", di Kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/10/2021). (IDN Times/Sachril Agustin)

Gerald menceritakan, awalnya dia diajak untuk ikut KLB Deli Serdang. Kader Demokrat ini mengaku mau datang ke acara KLB kubu Moeldoko karena diiming-imingi uang Rp100 juta.

KLB ini pun dia datangi, namun uang Rp100 juta tak dia terima. Usai KLB Deli Serdang digelar, Gerald mengaku hanya mengantongi uang Rp5 juta saja.

"Saya berpikir Pak Moeldoko janji mau dapat uang Rp100 juta, tidak direalisasikan, bagaimana ke depan-depannya," ujar dia.

2. Gerald sebut 32 ketua DPC Demokrat terima uang Rp25 juta dan satu handphone

Konferensi Pers Dialog Publik "Mengungkap Kebohongan KLB Versi Moeldoko", di Kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/10/2021). (IDN Times/Sachril Agustin)

Politikus Demokrat ini mengatakan, ada 32 ketua DPC Partai Demokrat yang datang menghadiri KLB Deli Serdang. Ke-32 orang tersebut, ujarnya, menerima uang Rp25 juta dan satu unit handphone.

"Rekan-rekan media harus tahu apa yang saya sampaikan ini bahwa ketua-ketua DPC yang hadir di Sibolangit sekitar 32 ketua DPC, mereka menerima uang Rp25 juta plus handphone satu," jelasnya.

Uang itu diberikan di Jakarta pada 2 Maret 2021, atau sebelum KLB berlangsung di Deli Serdang pada 5 Maret 2021. Gerald mengaku mengetahui pemberian barang tersebut karena dihubungi oleh rekannya.

"Mereka katakan kepada saya, 'Bang kami berangkat saja di Jakarta', tiba di Jakarta kamu akan mendapatkan Rp25 juta dengan handphone, karena kami sudah terima," imbuhnya.

3. Gerald sebut KLB Deli Serdang abal-abal

Default Image IDN

Lebih lanjut, Gerald menilai KLB Deli Serdang tak sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam AD/ART Partai Demokrat. Gerald mencontohkan, dirinya saat itu menjabat sebagai wakil ketua DPC Kotamobagu. Mestinya, dia tidak bisa mengikuti KLB tetapi tetap diajak.

"Saya menilai acara kongres ini betul-betul abal-abal, tidak ada yang sesuai dengan prosedur, tidak ada. Semua itu tidak ada yang sesuai, baik AD/ART partai, baik secara hukum, baik itu peraturan partai," kata Gerald.

Editorial Team