IDN Times/Irfan Fathurohman
Ma'ruf bercerita dirinya pernah menjadi penengah antara Rizieq dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, saat kesepakatan aksi bela Islam 2 Desember 2017 atau yang lebih dikenal Aksi 212.
"Yang mendamaikan Habib Rizieq dengan Pak Tito adalah saya .Tito maunya di Istiqlal, HRS maunya di Thamrin. Wah itu berbahaya, karena itu saya sarankan di Monas karena tengah-tengah," kata dia.
Ma'ruf juga mengungkapkan Rizieq sempat protes kepada Kapolri karena pintu akses Monas hanya dibuka kecil dan tidak disediakan toilet.
"Rizieq bilang 'pintunya sedikit, bagaimana Pak Tito pintunya ditambah? Setuju?' Gak ada wc-nya, Pak Tito bilang siap menyediakan, maka didatangkan itu mobil-mobil. 'Mic-nya harus sampai Gambir'. 'Siap'," cerita Ma'ruf mengikuti percakapan Tito dan Rizieq kala itu.