Jakarta, IDN Times- Pencarian terhadap makam Nyonya Kompi berawal dari perbincangan dengan Ahmad Suaip selaku pengamat kebudayaan Betawi.
Saat ditemui pada awal Maret, dia pernah berkata “Di Kemayoran ade makam kramat. Dulu makam ntu dipake sebelum nanggap (nampil) ondel-ondel. Gak ada yang tahu sejarahnye, pokoknya udah ada aje itu dan dianggap kramat.".
Akhirnya, Rabu (21/3), IDN Times mencoba untuk menelusuri jejak makam keramat tersebut. Kala itu, jarum jam menunjukkan pukul 16.02 WIB. Matahari senja menemani pencarian makam yang berlokasi di Gang Kramat, Jalan Sumur Batu Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Harus diakui, tidak mudah untuk menemukan kuburan di tengah padatnya ibu kota. Sempat tersasar, akhirnya seorang warga menunjukkan di mana letak makam tersebut. Satu hal yang pasti, tatkala penduduk sekitar ditanya lokasi makam Nyonya atau Mbah Kompi, mereka pasti tahu keberadaan makam itu.
Pencarian terhadap tempat bersemayamnya Nyonya Kompi terhenti di depan rumah seluas 3x7 meter pada pukul 16.33 WIB.
Tidak bisa dipungkiri, secara kasat mata, mereka yang melewati rumah tersebut tidak akan menyadari bahwa rumah hijau tersebut merupakan bagian dari sejarah Betawi.