Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok. IDN Times

Jakarta, IDN Times - Beberapa hari menjelang Indonesia Millennial Summit (IMS) 2019 berlangsung, aku mengirim pesan kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melalui WhatsApp. Aku mengingatkan mantan Panglima TNI itu untuk hadir di acara millennial itu.

Moeldoko membalas pesanku dan menyatakan siap hadir. Namun, mendekati acara IMS 2019, ada kabar Presiden Joko 'Jokowi' Widodo akan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Garut, Jawa Barat. Aku panik, khawatir Moeldoko tak bisa hadir di IMS 2019 karena harus mendampingi Jokowi.

Aku segera menghubungi asisten pribadinya Moeldoko. Syukurlah, Moeldoko bisa hadir, dengan catatan tidak ada panggilan tugas dari Presiden Jokowi. Tapi aku masih ketar-ketir.

Di IMS 2019, aku memang kebagian tugas sebagai Person In Charge (PIC) untuk memastikan hadirnya Moeldoko. Cukup berat, tapi ini pengalaman baru buatku menghadirkan orang penting.

IMS 2019 adalah acara yang digelar IDN Times. Acara bertema Shaping Indonesia's Future ini berlangsung pada 19 Januari 2019 di Grand Ballroom, Hotel Kempinski, Jakarta.

IMS 2019 menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan, sampai kepemimpinan millennial. Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri 1.500-an pemimpin millennial.

1. Moeldoko, mantan Panglima TNI yang ramah dan humoris

Dok, IDN Times

Dalam acara IMS 2019, Moeldoko kebagian mengisi panel diskusi bertema From Critical Commentaries to Concrete Solutions pada pukul 15.00-16.00 WIB. Dia menjadi tamu diskusi bersama jurnalis senior Najwa Shihab dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, di panggung utama Bhinneka.

Pada hari H, aku berkali-kali menghubungi Edi Prayitno, protokol Moeldoko, untuk memastikan kehadiran mantan Panglima TNI itu.

Pukul 14.30 WIB, akhirnya Moeldoko hadir. Lega rasanya. Aku berusaha menyambut dengan ramah. Saat dia datang aku langsung berjabat tangan. Dia juga membalas uluran jabat tanganku sambil tersenyum.

"Halo Pak, saya Tea," sapaku.

"Oh iya," jawab Moeldoko.

Moeldoko yang berlatar belakang militer membuatku sedikit gugup dan mengira dia sosok yang kaku. Ternyata aku salah. Dia sosok yang asik dan ramah meski dengan orang yang baru ia kenal, seperti aku ini.

"Wah, saya lega Bapak datang. Saya kira Bapak gak bisa hadir karena harus nemenin Pak Jokowi ke Garut," ujarku pada Moeldoko saat berada di lift menuju ke ruang VVIP.

Dia tertawa mendengar ucapanku seraya mengucap, "Gak kok, saya datang."

Moeldoko sepertinya agak canggung dengan pakaian yang ia pakai. Ia minta pendapatku. Saat itu, ia mengenakan kemeja abu-abu, celana jeans, dan sepatu sport.

"Ini pakaian saya gak apa-apa kan, kayak gini?" tanya Moeldoko.

"Wah, gak apa-apa, Pak. Pakaian Bapak sudah millennial banget," ujarku, tertawa.

"Stage Bapak nanti ramai sekali, Pak. Ada di main stage, bareng sama Pak Jonan dan Mba Najwa," jelas ku.

"Oh, ya? Pak Jonan sudah datang?" tanya dia.

"Sudah, Pak. Tadi sebelum Bapak datang," jelas ku.

Pintu lift terbuka. Obrolan singkatku dengan Moeldoko pun berakhir. Kami tiba di lantai 11. Kami segera menuju ruang VVIP, yang berada sekitar 20 meter dari Ruang Bhinneka.

2. Moeldoko memaparkan keberhasilan Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla

Editorial Team

Tonton lebih seru di