Jakarta, IDN Times - Ratusan penumpang yang mayoritas pekerja terpaksa "ngemper" di Stasiun Tanah Abang pada Senin (25/8/2025) sore hingga malam. Mereka memilih untuk menanti kedatangan KRL Commuter Line meski tahu jadwal keberangkatannya terganggu akibat adanya demonstrasi di sekitar Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Para pekerja ada yang memanfaatkan istirahat sejenak di lorong-lorong Stasiun Tanah Abang untuk sekadar mengganjal perut, ngopi, hingga memberi kabar ke kerabat di rumah karena pulang larut malam.
Aksi unjuk rasa bertajuk "Bubarkan DPR" berdampak pada lumpuhnya fasilitas publik di Jakarta Pusat. Demo yang semula berlangsung di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat meluas hingga di kawasan Palmerah, Slipi, Pejompongan, dan Pertamburan.
Salah satu dampak yang paling dirasakan ialah terganggunya perjalanan KRL Commuter Line jurusan Tanah Abang ke Rangkasbitung. Yohanes (56) mengisahkan pengalamannya tertahan di Stasiun Tanah Abang.
Yohanes mengaku selama 27 tahun sejak mengawali karier di salah satu perusahaan yang ada di Cikini, sudah memanfaatkan transportasi umum KRL. Dia berangkat selalu naik kereta dari Stasiun Kebayoran menuju Stasiun Cikini. Begitu pula sebaliknya, saat pulang kerja.
"Ini tertahan karena keretanya jarang-jarang," kata dia saat ditemui di lokasi sambil memegang HP mengabarkan kondisinya ke keluarga di rumah.