IDN Times/Teddy, pekerja pengasin ikan (Axel JonHarianja)
Di tempat yang sama, pekerja pengasin ikan lain bernama Teddy Nursyaf, 45, mengungkapkan proyek reklamasi menyebabkan para pengasin dan nelayan ikan mengalami penurunan pendapatan.
Pria asli Jakarta itu telah bekerja sebagai pengasin ikan selama lima tahun. Untuk menambah penghasilan, dirinya juga bekerja sebagai sopir angkutan umum.
"Reklamasi ini bikin ikan-ikan yang ditangkap (nelayan) cuma dikit. Kitanya juga (pengasin ikan) dapetnya (penghasilan) jadi dikit," ungkap Teddy.
Meski begitu, Teddy tetap bersyukur masih bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Ia merasa terbantu dengan adanya program-program pemerintah seperti, BPJS kesehatan, Kartu Jakarta Sehat (KJS), hingga sekolah gratis selama 9 tahun.
Ia kemudian mencontohkan, ketika sang mertua harus dilarikan ke rumah sakit. Meski memang prosesnya begitu lama, namun semuanya dilayani dengan maksimal.
"Jadi kurang apa lagi kita ini dimanjakan sama Pemerintah? Kita aja yang kadang gak mau manfaatin yang sudah ada," jelasnya.
"Kalau yang suka protes-protes itu mah emang gak mau ngikutin proses aja," sambungnya.
Teddy menambahkan, di usia Indonesia yang ke-74 tahun, ia merasa sudah merdeka.
"Alhamdulilah merdeka. Selagi masih bisa makan ya kita merdeka, meski rumah juga masih ngontrak," ujarnya.