Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot_20250628_141910_Chrome.jpg
Satelit Nanto RIDU-Sat 1 buatan Universitas Pertahanan yang diluncurkan oleh SpaceX. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Intinya sih...

  • Satelit SAT-Ridu 1 diluncurkan untuk membantu kondisi bencana

  • RIDU-Sat 1 berfungsi sebagai sarana APRS yang handal untuk komunikasi darurat

  • Kolaborasi dengan AMSAT-ID juga memungkinkan penelitian komunikasi satelit yang terhubung dengan komunitas radio amatir global

Jakarta, IDN Times - Universitas Pertahanan Republik Indonesia berhasil menorehkan sejarah baru dengan sukses meluncurkan satelit nano RIDU-Sat 1 pada 24 Juni 2025. Peluncuran dilakukan menggunakan roket Falcon 9 Transporter 14 Rideshare milik Space X di California, Amerika Serikat (AS). Hal itu menandakan era baru penguasaan teknologi satelit di Indonesia melalui program riset universitas.

Rektor Unhan RI, Letjen TNI (Purn) Dr. Anton Nugroho menegaskan, penguasaan teknologi satelit harus mampu memberi manfaat strategis bagi kedaulatan, kemandirian dan kesejahteraan bangsa. Program RIDU-Sat akan terus berlanjut.

"Unhan RI menjadi universitas pertama di Indonesia yang menjadi operator satelit nano dengan membangun Stasiun Bumi Satelit Amatir (SBSA)," ujar Anton seperti dikutip dari situs resmi Unhan, Sabtu (28/6/2025).

Ia menambahkan, RIDU-Sat 1 merupakan kelanjutan dari pengembangan satelit nasional tingkat universitas, setelah inisiatif seperti Linusat-1 (2011) dan peluncuran Surya Satelit 1 (SS-1) sukses dilakukan oleh Universitas Surya pada 2022 lalu.

1. Satelit RIDU-Sat 1 dikembangkan bersama Berlin Nanosatelliten Allianz

Satelit Nanto RIDU-Sat 1 buatan Universitas Pertahanan yang diluncurkan oleh SpaceX. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Lebih lanjut, RIDU-Sat 1 dikembangkan kolaboratif oleh Unhan RI bersama Berlin Nanosatelliten Allianz (BNA). Kemudian proyek itu turut didukung oleh peneliti dari Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN dan Amatir Satelit Indonesia (AMSAT-ID).

Kolaborasi dengan BNA ini memungkinkan Kadet Mahasiswa dan dosen mengikuti kursus langsung perakitan, integrasi, dan pengujian satelit nano di Berlin, Jerman.

2. Satelit SAT-Ridu 1 diluncurkan untuk membantu kondisi bencana

Satelit Nanto RIDU-Sat 1 buatan Universitas Pertahanan yang diluncurkan oleh SpaceX. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Satelit berukuran 10x10x11,3 cm (1U) ini didesain untuk pendidikan, penelitian, dan pengembangan teknologi satelit. RIDU-Sat 1 berfungsi sebagai sarana Automatic Packet Reporting System (APRS) yang handal untuk komunikasi darurat, seperti bencana alam, terutama di wilayah terdepan dan terluar Indonesia.

Kolaborasi dengan AMSAT-ID juga memungkinkan penelitian komunikasi satelit yang terhubung dengan komunitas radio amatir global.

3. Program RIDU-Sat digagas oleh Presiden Prabowo

Presiden Prabowo bersama rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Keberhasilan ini merupakan komitmen Kementerian Pertahanan RI di bawah Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin untuk memperkuat SDM STEM, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto. Program RIDU-Sat-1 digagas Prabowo saat menjabat Menhan pada 2023, untuk memberi kesempatan kepada Kadet Mahasiswa dan sivitas akademika Unhan RI mendalami teknologi satelit dari desain hingga operasional.

Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas mengatakan, Presiden Prabowo mengharapkan program RIDU-Sat 1 dapat menginspirasi pembangunan ekosistem teknologi satelit nasional, serta mewujudkan Unhan sebagai universitas berkelas dunia.

Editorial Team

EditorSunariyah