Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Konferensi pers Polda Metro Jaya soal kasus kematian keluarga di Kalideres pada Senin (21/11/2022). (IDN Times/Uji Sukma Medianti)

Jakarta, IDN Times - Kasus kematian satu keluarga di Perumahan Citra Garden, Kalideres Jakarta Barat masih diselimuti misteri. Namun, ada petunjuk baru yang didapat dari saksi-saksi, salah satunya para karyawan koperasi simpan pinjam.

Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi menuturkan, seorang mediator bertemu dengan salah satu pegawai koperasi simpan pinjam pada 13 Mei 2022, untuk mensurvei rumah di Kalideres itu yang akan dijual.

Budiyanto (69), salah satu korban meninggal yang merupakan adik ipar pemilik rumah, yang mengundang mediator dan karyawan koperasi untuk mensurvei rumah.

"Koperasi merasa tertarik karena perumahan di wilayah tersebut memiliki NJOP yang tinggi. Sedangkan, pembayaran yang dilakukan oleh koperasi simpan pinjam boleh 50 persen dari NJOP," terang Hengki.

Sesampainya di gerbang rumah, karyawan koperasi dan dua orang lain yang ikut mencium adanya bau busuk. Namun, Budiyanto mengelak aroma busuk berasal dari got.

"Kemudian mereka sama-sama masuk ke rumah TKP. Diterima almarhum Budiyanto. Begitu membuka gerbamg langsung tercium bau busuk yang luar biasa. Dijawab itu cuma bau got," ujarnya.

Setelah masuk ke dalam rumah, Budiyanto menunjukkan sertifikat. Ternyata sertifikat itu atas nama Renny Margaretha (68). Saat karyawan koperasi bertanya 'Renny ada di mana', Budiyanto mengatakan Renny ada di dalam kamar dan sedang tidur.

"Kemudian ditanyakan, Renny ada di mana sedang tidur di dalam. Pegawai kemudian masuk ke dalam kamar diantar," tuturnya.

Begitu kamar dibuka, bau yang lebih busuk semakin menyeruak. Anak Renny, Dian (42), tak mengizinkan karyawan koperasi menghidupkan lampu kamar. Alasannya karena sang ibu sensitif terhadap cahaya lampu.

"Pas masuk dibolehkan, tapi gak boleh hidupkan lampu. Ini kata Dian," ujarnya.

Diam-diam, tanpa sepengetahuan Budiyanto dan Dian, karyawan koperasi menyalakan flash dari handphone.

Sontak ia langsung terkejut dan mengatakan, "Allahu akbar!"

"Saat pegawai koperasi nyalain flash. Ternyata udah jadi mayat. Dia teriak Allahu akbar! Dan gak jadi beli rumah itu," kata Hengki.

Editorial Team