Jakarta, IDN Times - Industri pertahanan dalam negeri kini tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Sebab, kemampuannya sudah mulai dilirik militer dari luar negeri.
Salah satu inhan dalam negeri yang dipercaya pihak luar adalah PT PAL Indonesia. Hal itu terbukti saat Angkatan Laut (AL) Filipina pada 2015 dan 2017 lalu memesan kapal jenis Landing Platform Dock (LPD). Merasa puas dengan kualitas kapal itu, pada 24 Juni 2022 lalu, AL Filipina kembali memesan dua kapal perang jenis LPD ke PT PAL Indonesia.
"Mereka pesan kapal jenis LPD tanpa dilengkapi fasilitas rumah sakitnya," ungkap Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia, Iqbal Fikri yang ditemui IDN Times beberapa waktu lalu di area Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ia mengatakan umumnya kapal perang jenis LPD juga difungsikan sebagai kapal rumah sakit terapung. Sebab, dalam kondisi darurat, sebanyak 300 pasien bisa ditampung di area helideck-nya. Di dalam kapal LPD tersebut sudah disediakan tenda.
Menurut Iqbal, AL Filipina mengakui dua kapal yang sudah dikirimkan ke sana adalah jenis kapal LPD yang pernah mereka beli. Baginya, kepuasan AL Filipina selaku end user, secara tidak langsung turut meningkatkan kepercayaan diri bagi calon pembeli lain yang berminat untuk membeli alutsista buatan PT PAL.
Kini terdengar informasi, bahwa kapal jenis LPD tengah dilirik oleh AL Uni Emirat Arab (UEA).
Menguatnya inhan di dalam negeri sesuai dengan harapan Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang ingin mengurangi ketergantungan terhadap alutsista buatan dalam negeri. Apakah pesanan alutsista dari dalam negeri juga cukup tinggi? Simak oborlan IDN Times dengan petinggi PT PAL Indonesia berikut ini.